Beranda

Selasa, 10 Mei 2011

visi misi perpustakaan sma n 1 kembang


Visi Perpustakaan SMA N 1 Kembang
" Menjadikan perpustakaan SMA N 1 Kembang sebagai jantung pendidikan dan sebagai Pusat rujukan serta informasi ilmiah (Information Center and Center of Knowledge Access) di SMA Negeri 1 Kembang."
Misi Perpustakaan SMA N 1 Kembang
                      1          Melaksanakan jasa Perpustakaan layanan peminjaman, layanan referensi, serta jasa  layanan penelusuran informasi dengan bantuan teknologi informasi kepada semua warga SMA Negeri 1 Kembang
                      2          Mengupayakan prasarana Perpustakaan yang memadai untuk membuka dan memperluas cakrawala Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
                      3          Mengelola koleksi buku-buku dan koleksi non buku dengan tertib, rapi sehingga pengunjung merasa rapi.
                      4          Sebagai sarana penunjang pendidikan, sumber belajar yang menghimpun berbagai informasi dalam bentuk buku maupun non buku yang dapat dimanfaatkan oleh guru,siswa dan semua warga SMA N 1 Kembang.
                      5          Melaksanakan penyebaran informasi tentang koleksi terbaru yang dimiliki perpustakaan
                      6          Melaksanakan pengembangan sistem perpustakaan, tenaga perpustakaan dan kerjasama antar perpustakaan dan badan atau lembaga lain,
                      7          Pelatihan siswa untuk dapat menjadi kader Perpustakaan

Artikel


PERAN GURU PUSTAKAWAN SEKOLAH
(oleh Dewi Wahyuni, S.Si)

Berlatarbelakang pada PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Ri than 2005 No.41, Tambahan Lembaga Negara RI No. 4496) bahwa suatu madrasah / sekolah menengah perlu perpustakaan sebagai lembaga penunjang pendidikan sekolah. Perpustakaan sebagai lembaga penyedia ilmu pengetahuan dan informasi mempunyai peranan yang signifikan terhadap lembaga induk serta masyarakat penggunanya. Demikian halnya di dalam lingkungan pendidikan seperti di sekolah. Perpustakaan sekolah merupakan pusat sumber ilmu pengetahuan dan informasi yang berada di sekolah, baik tingkat dasar sampai dengan tingkat menengah.
Perpustakaan sekolah harus dapat memainkan peran, khususnya dalam membantu siswa untuk mencapai tujuan pendidikan di sekolah. Untuk tujuan tersebut, perpustakaan sekolah perlu merealisasikan misi dan kebijakan dalam memajukan masyarakat sekolah dengan mempersiapkan tenaga pustakawan yang memadai, koleksi yang berkualitas serta serangkaian aktifitas layanan yang mendukung suasana pembelajaran yang menarik.
Tenaga pustakawan sekolah haruslah memiliki sifat ramah, proaktif, suka menolong, tanggung jawab dan berdedikasi yang tinggi terhadap layanan. Sehingga siswa lebih dekat dengan pustakawannya yang merupakan penasehat siswa dalam belajar, serta mencari informasi dan ilmu pengetahuan.
Kualifikasi akademik belum menjamin bahwa tenaga pustakawan dapat menjadi tenaga profesional yang berkompeten. Pada kenyataannya di sekolah dan menengah kita masih rancu menentukan status apakah ia seorang guru atau pustakwan. Jika guru mereka selama ini hanya bertugas di perpustakaan tidak pernah sekalipun mengajar, sedangkan jika disebut pustakawan tidak tepat karena kualifikasi akademik mereka tidak berasal dari latar belakang ilmu perpustakaan atau dokumentasi. Biasanya yang lazim terjadi tenaga pustakawan ditunjuk dari salah satu tenaga struktural/tenaga administrasi  sekolah yang sebelumnya telah tercatat sebagai pegawai di sekolah yang bersangkutan. Mengapa lazimnya ditunjuk dari tenaga struktural atau tenaga administrasi karena untuk menjadi tenaga perpustakaan diperlukan keuletan dan cukup banyak waktu kerja untuk menjalankan administrasi, pelayanana dan operasional perpustakaan. Apabila diambil dari tenaga pengajar atau guru, biasanya mengalami kewalahan karena seorang guru telah mempunyai banyak tugas seperti, mengajar dan membuat segala perlengakapan mengajarnya. Dengan latarbelakang seperti itulah sehingga muncul sebutan “guru pustawan” , bukan guru pelajaran ilmu perpustakaan tapi karena mereka bekerja di sekolah tapi tidak mengajar hanya sekedar menjadi pelayan informasi di perpustakaan.
Pustakawan sekolah bukanlah seorang guru, namun sebenarnya fungsinya tidak jauh beda dengan guru. Pustakawan sekolah mengajarkan siswa dan bahkan juga guru untuk memanfaatkan semua fasilitas dan koleksi perpustakaan, dimulai dari browsing informasi sampai kepada pemanfaatannya. Selain membantu siswa dalam mengakses koleksi, tenaga pustakawan sekolah harus menyediakan informasi plus dan memberi solusi atas kesulitan siswa dalam belajar. Informasi plus tersebut berupa ilmu pengetahuan dan teknologi baru ataupun informasi lain seperti lomba karya ilmiah remaja. Informasi ilmu pengetahuan dan teknologi  yang up to date dapat menarik siswa untuk berkunjung memanfaatkan perpustakaan sebagai pusat sumber informasi dan ilmu pengetahuan. Dengan informasi dan teknologi terbaru itulah siswa dapat lebih bisa berkiprah dalam meraih prestasi.
Pustakawan sekolah harus “dekat” dengan masyarakat penggunanya khususnya siswa. Bagaimana pustakawan sekolah bisa dipercaya sebagai tempat “curhat” baik dalam kesulitan belajar ataupun dalam menambah informasi tentang sumber pengetahuan yang belum dikerjakan di kelas.
Pustakawan sekolah merupakan jaminan tercapainya tujuan pendidikan, karena lewat bimbingannya masyarakat sekolah khususnya siswa akan menjadi terbiasa dengan aktifitas membaca, lebih cerdas, dapat menghasilkan karya yang baik serta memudahkan siswa dalam meraih prestasi baik di sekolah maupun di lingkungan masyarakat. Dengan terbiasa membaca buku siswa akan terasah otak dan pola pikirnya. Membaca harus dijadikan aktifitas siswa sehari-hari. Buku harus dicintai dan bila perlu dijadikan kebutuhan pokok siswa dalam membantu tercapainya tujuan pendidikan di sekolah.
Pustakawan sekolah juga harus kreatif dalam mengemas layanan panduan siswa, termasuk dalam melatih siswa untuk dapat berdiskusi. Misalnya saja berdiskusi tentang tugas membuat karya ilmiah dari mata pelajaran tertentu. Dengan berdiskusi di perpustakaan yang dipandu oleh guru mata pelajaran dan pustakawan sekolah, siswa berlatih untuk dapat mengungkapkan ide-ide ilmiah serta mencari solusi/kesimpulan dari suatu permasalahan yang terjadi dan berlatih untuk dapat mempertahankan pendapatnya yang didukung dengan referensi yang ada di perpustakaan. Dengan didukung oleh bahan referensi yang ada di perpustakaan, pustakawan sekolah juga diharapkan mampu membantu membimbing dan memotivasi siswa untuk mampu menjajal penelitian terhadap masalah yang terjadi di sekitar, dihubungkan dengan mata pelajaran yang sesuai.
Selain memberikan layanan yang terfokus pada siswa, pustakawan sekolah harus mampu mengembangkan dan meningkatkan layanannya, bekerjasama dengan pihak-pihak terkait, dan mengajukan proposal-proposal pengajuan penambahan buku kepada lembaga-lembaga donasi seperti perpustakaan daerah, pusat perbukuan, departemen agama, dan departemen atau instansi-instansi lainnya. Pustakawan sekolah harus bener-bener memanfaatkan peluang yang ada dan aktif mengajukan proposal untuk penambahan buku karena biasanya suatu perpustakaan sekolah mengalami kendala minimnya dana untuk operasional perpustakaan, terutama di Unit Sekolah Baru (USB).
Pengetahuan yang luas dan memahami kebutuhan informasi juga diperlukan oleh seorang pustawan sekolah dalam pemilihan bahan-bahan pustaka yang benar-benar dibutuhkan masyarakat penggunanya. Selain itu pustakawan sekolah juga harus mampu membantu siswa dan pengguna perpustakaan untuk dapat memahami isi dari sebuah buku yang ada di perpustakaan.
Mengingat peran penting pustakawan sekolah yang sebagian besar telah dijabarkan di atas, pantaslah kiranya pustakawan sekolah yang bukan dari tenaga pengajar (guru) tersebut mendapat julukan sebagai “Guru Pustakawan”. Apabila kesejahteraan guru selama ini selalu diperhatikan oleh pemerintah, apakah tidak selayaknya “guru pustakawan” juga mendapat perhatian yang serupa dari pemerintah ?. Apabila guru mendapatkan julukan “Pahlawan Tanpa Tanda Jasa”, sekarang mari coba kita renungkan julukan seperti apakah julukan bagi “guru pustakawan”? Karena perpustakaan adalah jantung pendidikan dalam suatu sekolah maka layaknya pustakawan sekolah mendapatkan julukan apakah menurut kita ?sakleg

PERPUSTAKAAN: perpus

PERPUSTAKAAN: perpus: "berdiri tahun 2009"

Selasa, 29 Maret 2011